MEMAKNAI HUT KE-42 TAHUN 2024 DESA SIRNABAYA

Tema Milangkala tahun ini terasa sangat spesial, khas dan nyunda.
“Sirnabaya Nu Urang, Ku Urang, Keur Urang”.
Tentunya pemilihan tema ini bukan tanpa alasan.
Ada alasan tersendiri karena jangankan untuk event besar skala desa bahkan untuk dress lebaran keluarga saja sekarangmah selalu memiliki tema tertentu yang khas pula.

“Sirnabaya Nu Urang, Ku Urang, Keur Urang” ternyata memiliki makna filosofis.

Secara etimologis frasa “urang” bermakna kata ganti tunggal “saya” dan jamak “kami/kita”. Artinya bahwa kata “urang” bermakna lebih universal dibanding kata gantinya dalam bahasa Indonesia.

Adapun secara terminologis “Sirnabaya nu urang” adalah sebuah ungkapan penegasan/deklarasi bahwa Sirnabaya adalah milik saya, kami dan kita. Iya kita. Tidak sekedar klaim, Sirnabaya juga dibuat maju atau mundur “ku urang” oleh saya, kami dan kita. Iya oleh kita.

Setelah itu hasilnya bukan buat siapa-siapa melainkan buat saya, kami dan kita. Iya buat kita.

Maka, tidak akan ada orang Sirnabaya yang memonopoli “asa aing” egois, diam berpangku tangan “kumaha aing” apatis. Tidak pula ada orang Sirnabaya yang termarjinalkan tidak ikut mencicipi nikmatnya “kue” hasil pembangunan, “Sirnabaya keur urang”.

Bahkan “saking” luasnya makna pilosofis tema ini, kemarin peserta Jalan Sehat yang mendapat hadiah utama sepeda motor adalah orang luar Sirnabaya, ya orang Kecamatan Sukadana. Kok bisa? Karena peraih hadiah syaratnya adalah orang Sirnabaya dan/atau yang sekolah/bekerja di Sirnabaya. Anak itu bernama Anwar Fauzan siswa Kelas 11 SMKN 1 Rajadesa yang sekolahnya berada di wilayah Sirnabaya yang suka diantar jemput oleh orang tuanya kadang nebeng teman atau bahkan jalan kaki.

Bravo Sirnabaya…
Wilujeng Milangkala..
Alfu Mabruk…
Sirnabaya nu urang, ku urang, keur urang.

Oleh: Tasum,S.IP (Kuwu Sirnabaya)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *